Registrasi Forex

Cara mendaftar di Forex,pada tutorial ini Anda akan dipandu mendaftar di broker yang sudah populer dan mendapat penghargaan "Best Broker in Asia".

Pengenalan Forex

Trading Forex adalah perdagangan mata uang dari negara yang berbeda satu sama lain. Forex ini adalah singkatan dari Foreign Exchange...

Dasar-dasar Forex

Secara sederhana dan pada dasarnya, tujuan kita trading adalah untuk meraih profit atau keuntungan. Jadi inilah yang nantinya menjadi salah satu tujuan akhir dan utama dalam proses belajar kita...

Sistem Trading

Tujuan investor dalam perdagangan Forex adalah mendapat keuntungan dari pergerakan mata uang asing. Forex trading atau perdagangan mata uang selalu dilakukan dalam pasangan mata uang...

Latihan Trading Forex - Belajar Demo Account

Jika Anda sudah mulai memahami sekilas tentang forex, maka tahap belajar selanjutnya adalah memulai dengan account demo. Karena seseorang yang telah selesai belajar tentang forex, ia harus mempraktikkan pengetahuannya dalam pasar forex virtual. Dia harus berlatih di forex demo account. Ini adalah account dengan virtual. Berlatih trading dengan bukan uang beneran, tetapi pada kondisi pasar yang sesungguhnya...

Rabu, 10 April 2013

Rising Three: Pola Candle Trio Lanjutan

Kebalikan dari pola Falling Three adalah Rising Three. Pedagang akan ramai dan mulai melikuidasi posisi buy mereka jika melihat Candle A dan bearish spintop karena sudah terbentuk bearish harami.
Pola candle Rising Three

Setelah pedagang melihat dua spintop berikutnya, yaitu spintop ketiga, harga close masih di atas harga open Candle A, mereka akan bersiap untuk mengambil posisi buy lagi. Konfirmasi pola ini adalah Candle B, yaitu harga close berada di atas harga close Candle A.
Secara psikologis, jika terbentuk pola candle seperti di atas maka harga akan terus bergerak ke atas.

Contoh pola Rising Three pada transaksi:
Contoh pola Rising Three pada transaksi

Falling Three: Pola Candle Trio Lanjutan

Kejadian ini berlaku jika pasar sedang mengalami penurunan harga dan terbentuk satu bearish body yang cukup panjang, Candle A. Setelah itu ada spintop. Kedua candle ini dikenal dengan bullish harami.
Selanjutnya diikuti dengan spintop yang bisa berwarna bearish atau bullish. Spintop ketiga adalah bullish dengan harga close sejajar dengan harga open Candle A. Candle selanjutnya adalah penentuan pola Falling Three. Candle B adalah candle bearish yang cukup panjang dan harga close harus berada di bawah harga close Candle A.
Jika terbentuk pola lima candle tersebut, maka harga akan berlanjut ke bawah.
Pola Candle Falling Three

Contoh pola Falling Three pada transaksi :
Contoh Pola Candle Falling Three Pada Transaksi
 

Advancing Soldiers: Pola Candle Duo Lanjutan

Advancing Soldiers adalah pola kelanjutan yang mempunyai total empat candle.
Pola Candle Advancing Soldiers

Candle pertama panjang seperti Marubozu, tetapi dengan shadow atas dan bawah. Diikuti dengan spintop, ingat pada pembahasan Pola Harami.
Sebenarnya jika melihat dua candle seperti ini, pola Harami sudah terbentuk. Candle ketiga adalah spintop dan terakhir, sebagai konfirmasi ada candle yang mirip candle pertama.
Jika semua candle yang terbentuk memiliki pola empat candle seperti penjelasan tersebut, maka pola tersebut dinamakan Advancing Soldiers.

Contoh Pola Bullish Advancing Soldiers :
Contoh Pola Bullish Advancing Soldiers

Contoh Pola Bearish Advancing Soldiers:
Contoh Pola Bearish Advancing Soldiers

 

Marubozu: Pola Candle Solo Lanjutan

Marubozu adalah nama yang diberikan kepada satu candle yang cukup tinggi body-nya tanpa ada shadow.

Marubozu Candle

Arah kelanjutan pasar akan sesuai dengan pola Marubozu itu, yaitu jika bullish harga akan berlanjut naik dan jika bearish harga akan berlanjut turun.
Berikut ini adalah beberapa contoh aplikasi Marubozu pada transaksi.

Contoh Bullish Marubozu pada transaksi:
Contoh Bullish Marubozu
Chart di atas adalah chart GBPUSD Time-Frame 15 Menit, menunjukkan terbentuknya candle Bullish Marubazu yang mengindikasikan akan berlanjutnya tren naik.

Contoh Bearish Marubozu pada transaksi:
Contoh Bearish Marubozu
Chart di atas adalah chart EURUSD Time-Frame 15 Menit, menunjukkan terbentuknya candle Bearish Marubazu yang mengindikasikan akan berlanjutnya tren turun.

Pola Candle Trio yang Unik dan Signifikan

Salah satu pola candle Trio yang Unik dan signifikan adalah Tri Star Doji. Ada dua Tri Star Doji, yaitu Bearish Tri Star Doji dan Bullish Tri Star Doji, seperti pada gambar di bawah ini.
Bullish Tri Star Doji     Bearish Tri Star Doji

Pola ini jarang terbentuk, sehingga jika terbentuk, pengaruh terhadap pasar akan sangat signifikan. Seringkali, setelah terbentuk Tri Star Doji, harga akan berbalik arah 100% dari tren sebelumnya.

Contoh Pola Bearish Tri Star Doji pada transaksi:
Contoh Pola Bearish Tri Star Doji

Chart di atas adalah Chart AUDUSD Hourly menunjukkan pola Bearish Tri Star Doji.

Contoh Pola Bullish Tri Star Doji pada transaksi:
Contoh pola Bullish Tri Star Doji

Chart di atas adalah Chart GBPUSD Hourly menunjukkan pola Bullish Tri Star Doji.

Sumber: "Scalping The Art Of Science: Cara Dahsyat Mengeruk Keuntungan dari Pasar Uang" Oleh Abe Layman.

Jenis-jenis Candlestick (Bag. 5)

Salah satu chart yang sering digunakan para pelaku pasar dalam bertransaksi adalah Candlestick Chart. Berikut ini pembahasan beberapa jenis Candlestick Chart beserta pola pergerakannya.

3.c. Dark Cloud

Dark Cloud artinya awan hitam. Jika kita melihat awan gelap, itu pertanda akan turun hujan. Dalam candlestick, awan gelap pertanda harga pasar akan turun.
Kriteria Dark Cloud terletak pada bearish body setelah bullish body, pada uptrend. Harga penutupan bearish body harus melewati 50% dari bullish body, seperti gambar di bawah ini.
Contoh Pola Dark Cloud pada transaksi:

Chart di atas adalah chart EURUSD Time Frame 15 Menit.


3.d. Piercing

Pola Piercing adalah kebalikan dari Dark Cloud. Piercing artinya menembus, seperti pada gambar di bawah ini. Harga bullish body melewati 50% dari bearish body sebelumnya. Inilah kriteria penting untuk pola piercing.
Shadow atas bawah untuk Dark Cloud dan Piercing tidak begitu signifikan.
Contoh Pola Piercing pada transaksi:

Chart di atas adalah chart GBPUSD Time Frame 15 Menit.


3.e. Pola Tweezer

Tweezer atau jepitan adalah pola pembalikan yang mempunyai dua candle di penghujung tren.
Sebagian ahli candlestick menamakan Matching Highs – Tweezer Top dan Matching Lows – Tweezer Bottom.
Pola ini sering ditemukan dan sangat gampang dikenal. Kriterianya adalah sewaktu uptrend, terbentuk dua candle yang mempunyai harga tertinggi yang sama. Dan sebaliknya, sewaktu downtrend, ada dua candle yang mempunyai harga terendah sama. Jika muncul dua candle ini, tren akan selalu berbalik arah seperti chart di bawah ini.
Contoh Pola Tweezer pada transaksi:

Chart di atas adalah EURUSD Time Frame 15 Menit. Pola di atas menggambarkan pergerakan Tweezer Top.


Chart di atas adalah EURUSD Time Frame 15 Menit. Pola di atas menggambarkan pergerakan Tweezer Bottom.

Jenis-jenis Candlestick (Bag. 4)

Salah satu chart yang sering digunakan para pelaku pasar dalam bertransaksi adalah Candlestick Chart. Berikut ini pembahasan beberapa jenis Candlestick Chart beserta pola pergerakannya.

3.b. Pola Harami
Pola Harami

Harami dalam bahasa Jepang artinya perempuan hamil. Kenapa pola ini dinamakan demikian? Karena, seorang ibu hamil tidak bisa duduk atau berdiri terlalu lama.
Penjelasan psikologisnya adalah harga sampai ke titik jenuh pada penghujung tren. Ada body yang cukup tinggi dan diikuti body yang lebih kecil. Sebaiknya, body yang kecil adalah kurang dari separuh body sebelumnya. Body tinggi mencerminkan harga terbaik untuk mendapatkan profit dari tren sebelumnya. Body kecil menunjukkan bahwa kondisi pasar sudah mulai jenuh dengan tren sebelumnya dan ingin melakukan pembalikan.
Posisi body kecil harus di antara harga buka dan tutup body sebelumnya. Kadang-kadang body kecil bisa digantikan dengan doji. Shadow atas atau bawah di body kecil tidak begitu berpengaruh. Warna body kecil dan sebelumnya harus berlawanan.

Contoh- contoh Pola Harami pada transaksi :
Contoh Pola Harami

Chart di atas adalah chart EURUSD Time Frame 15 menit. Perhatikan chart tersebut. Pola yang terbentuk adalah pola bearish harami.

Pola Bearish Harami

Chart di atas adalah chart GBPUSD Time Frame 15 menit. Perhatikan candle yang diberi lingkaran hijau adalah pola bearish harami. Sedangkan yang ada di lingkaran merah menunjukkan pola bullish harami.

Jenis-jenis Candlestick (Bag. 3)

Salah satu chart yang sering digunakan para pelaku pasar dalam bertransaksi adalah Candlestick Chart. Berikut ini pembahasan beberapa jenis Candlestick Chart beserta pola pergerakannya.

3. Pola Candle Duo Pembalikan
3.a. Pola Engulfing
Pola Engulfing

Engulfing artinya menyelubungi. Jadi, sesuai dengan namanya, pola ini ciri khasnya adalah body candle depan menyelubungi body candle belakang. Akan lebih mantap lagi jika body candle depan menyelubungi body dan shadow candle belakang.
Secara psikologis, candle dengan body yang lebih kecil mengisyaratkan bahwa pasar sudah hilang momentum dan arah pasar masih belum jelas. Selain itu akan ada kelanjutan tren sebelumnya atau berbalik arah.
Candle berikut menunjukkan bullish akan menjelaskan niat para pembeli karena pedagang akan mulai mengambil posisi buy. Maka, candle depan buka dengan harga di bawah dan menutup di atas candle sebelumnya.
Itulah bukti bahwa pasar akan berbalik arah karena mulai kehilangan momentum tren sebelumnya. Jika terbentuk Engulfing candle, terbukti bahwa kegairahan pasar sudah berbalik arah.

Contoh Pola Bullish Engulfing pada transaksi:
Contoh Pola Bullish Engulfing

Contoh Bullish Engulfing

Chart di atas adalah Chart GBPUSD dan AUDUSD dengan Time Frame 15 Menit. Perhatikan pergerakan harga setelah terbentuk pola bullish engulfing.

Contoh Pola Bearish Engulfing pada transaksi:
Contoh Pola Bearish Engulfing

Contoh Bearish Engulfing

Chart di atas adalah Chart GBPUSD dan AUDUSD dengan Time Frame 15 Menit. Perhatikan pergerakan harga setelah terbentuk pola bearish engulfing.

Jenis-jenis Candlestick (Bag. 2)

Satu chart yang sering digunakan para pelaku pasar dalam bertransaksi adalah Candlestick Chart. Berikut ini pembahasan beberapa jenis Candlestick Chart beserta pola pergerakannya.
2. Candle Solo Pembalikan (Reversal):
2.a. Hammer dan Inverted Hammer
Hammer dan Inverted Hammer adalah candle yang signifikan. Sangat signifikan jika terbentuk setelah downtrend panjang. Kekuatan Hammer dan Inverted terletak di korelasi body dan shadow. Minimum shadow harus lebih panjang daripada body. Lebih panjang shadownya, lebih signifikan.
Jika shadow atas di Hammer, sebaiknya tidak lebih dari ketinggian body.
Jika ada shadow bawah di Inverted Hammer, juga sama, jangan melebihi ketinggian body.
Hammer dan Inverted Hammer

Contoh Pola Hammer dalam transaksi:
Contoh Pola Hammer
Chart AUDUSD dengan Time Frame Daily mengalami downtrend. Hammer yang terbentuk hampir sempurna. Kekuatan terlihat jelas dengan diikuti bullish candle.

Contoh Pola Inverted Hammer pada transaksi:
Contoh Pola Inverted Hammer
Inverted Hammer mengalami downtrend dengan Chart USDJPY Daily. Pola pembalikan arah dari downtrend berangsur-angsur menjadi bullish trend.

2.b. Shooting Star dan Hangman
Shooting Star dan Hangman adalah kebalikan dari Hammer dan Inverted Hammer. Mereka terbentuk setelah uptrend.
Ciri khas Shooting Star dan Hangman sama seperti Hammer, yaitu shadow harus tiga kali lebih panjang daripada body. Warna body bisa hitam atau putih.
Jika ada shadow di atas Hangman atau di bawah Shooting Star, sebaiknya jangan melebihi ketinggian body.
Shooting Star dan Hangman

Contoh Pola Shooting Star pada transaksi:
Contoh Pola Shooting Star
Chart AUDUSD Daily menunjukkan shooting star yang sempurna. Shadow bawah tidak lebih dari ketinggian body.

Contoh Pola Hangman pada transaksi:
Contoh Pola Hangman
Chart EURUSD Daily, menunjukkan hangman yang sempurna karena diikuti dengan bearish candle yang signifikan.

Note: Artikel ini merupakan kelanjutan dari artikel sebelumnya: Jenis-jenis Candlestick (Bag. 1)

Jenis-jenis Candlestick (Bag. 1)

Satu chart yang sering digunakan para pelaku pasar dalam bertransaksi adalah Candlestick Chart. Berikut ini pembahasan beberapa jenis Candlestick Chart beserta pola pergerakannya.
Penjelasan Japanese Candlestick
Candlestick mulai digunakan oleh petani dan pedagang beras di Jepang pada abad ke-19. Dunia barat mulai mengenalnya setelah Steve Nison menulis buku Japanese Candlestick pada tahun 1980-an. Dewasa ini, kita bisa meluncur ke ribuan website yang menjelaskan dan membahas pola-pola candlestick. Ada yang benar, tetapi ada juga yang kurang benar. Ada yang menambahkan istilah sesuai dengan selera masing-masing. Berikut ini dijelaskan beberapa candlestick atau candle yang sering terbentuk dan paling gampang dikenal.

Jenis-jenis Candle:
1. Candle Solo
Dinamakan candle solo karena cukup hanya dengan satu candle ini kita memperoleh informasi tentang pergerakan harga pasar.
Candle Solo

1.a. Doji
Doji adalah candle yang mempunyai harga buka dan tutup pada harga yang sama. Secara psikologis, tekanan dari penjual dan pembeli telah seimbang. Shadow atas dan bawah tidak begitu signifikan.
1.b. Gravestone Doji
Gravestone Doji adalah variasi doji dan berbentuk seperti batu nisan. Harga buka tutup dan tinggi sama atau harga buka, tutup, dan rendah yang sama. Jika kita menemukan doji setelah uptrend, kemungkinan harga akan berbalik arah.
1.c. Spin Top
Variasi doji terakhir adalah Spin Top atau gasing. Body Spin Top sangat kecil dan shadow atas dan bawah harus sama. Secara psikologis, sama seperti doji, tekanan pembeli dan penjual telah berimbang.
Ketiga candle tersebut, doji, gravestone doji dan Spin Top merupakan pertanda awal bahwa trend sudah mulai lemah. Diibaratkan suatu pitstop. Istirahat sejenak sebelum membalap lagi. Harga lebih cenderung berbalik arah ketimbang melanjutkan trend sebelumnya. Jika anda sudah mendapatkan keuntungan, lebih baik melikuidasi posisi saja.
Satu contoh dari penerapan Doji pada Chart transaksi:
Contoh Penerapan Candle Doji

Doji pada lingkaran merah menunjukkan bahwa keseimbangan tekanan antara penjual dan pembeli mulai jelas berimbang jika terbentuk dua Doji yang bersebelahan. Harga mulai mendatar karena tekanan pembeli sudah tidak ada dan tekanan penjual masih belum signifikan.

Sumber: "Scalping The Art Of Science : Cara Dahsyat Mengeruk Keuntungan dari Pasar Uang" Oleh Abe Layman

Pivot Point Calculator

Anda bisa menggunakan form di bawah ini untuk menghitung Pivot Point metode Floor. Isi kolom High, Low, Close, serta Open (tidak harus). Lalu klik compute untuk menghitung.
Pivot Point beserta resistance dan support akan ditampilkan pada tabel di bawah form.

High:
Low:
Close:
Current Open Price: * Not Required

 
  Floor Pivot Points
3rd Resistance:
2nd Resistance:
1st Resistance:
Pivot Point:
1st Support:
2nd Support:
3rd Support:

 

5 Kesalahan Trading Penyebab Trader Pemula Sering Mengalami Loss

Kesalahan adalah hal yang kerap kali diperbuat oleh setiap orang, tidak peduli seberapa baik mereka mencoba melakukan sesuatu. Namun percayakah anda bahwa kesalahan yang diperbuat adalah bukti bahwa kita sedang dalam proses untuk menuju kesuksesan? apalagi kalau kita bersedia mengambil pembelajaran dari setiap kesalahan yang kita lakukan.
tumblr_mc4hcmcv1B1ric7vio1_500
Dalam bertransaksi, ada banyak kesalahan trading yang menyebabkan para trader pemula sering mengalami loss, hal tersebut bisa terjadi karena faktor kelalaian, karena belum terlalu memahami apa yang mereka lakukan dengan baik ataupun karena faktor kelalaian, dan mungkin bisa jadi karena mereka masih tergolong baru alias belum berpengalaman dalam bidang yang mereka geluti.
Jika di ibaratkan sebuah piramida yang semakin keatasnya semakin mengecil, dalam dunia trading mereka yang bertahan dan berada dipuncak bisnis ini, adalah sebagaian kecil dari mereka yang berusaha untuk terus memahami dan mau belajar dari kesalahan sehingga dapat mencicipi kesuksesannya.
Pada artikel kali ini kita akan melihat 5 kesalahan trading yang menyebabkan para trader pemula sering mengalami loss dan akhirnya merasa jera dan kapok mencobanya lagi.
1 Berspekulasi (trading = judi)
Pada awalnya ada banyak sekali trader yang terlalu berani mengambil resiko lebih daripada seharusnya. Mungkin karena terlalu mendalami prinsip “high risk high return”, namun malangnya hal tersebut tidak didasarkan kepada hasil analisa dan perhitungan, melainkan insting dan feeling semata.
Mengingat trading adalah sebuah bisnis , anda tentunya tidak bisa berharap pada keberuntungan. Sekali lagi trading tidaklah sama dengan judi. Jika anda hanya bertaruh dengan menggantungkan nasib anda pada keberuntungan, percayalah bisnis ini hanya akan menelan seluruh modal yang anda miliki.
Berspekulasi adalah hal pertama yang sering timbul di pemikiran trader pemula dengan harapan bisa menghasilkan uang banyak dalam waktu yang singkat. Dan untuk itu pula mereka sering kali kehilangan seluruh modal yang mereka miliki.
2 Emosi (Fear and greedy)
Menghadapai kondisi pasar yang selalu berubah dengan dinamis bukanlah tantangan yang ringan. Dalam hal ini seorang trader dituntut untuk mampu mengontrol emosinya.
Mengingat trading adalah 90% permainan yang mengandalkan emosi, rasanya bukanlah hal yang berlebihan jika kita mengasumsikan ada banyak trader pemula yang selalu kehilangan uangnya hanya karena tidak bisa mengontrol emosinya.
Sebelum bertrading, bisa jadi anda telah mempelajari berbagai macam metode dan strategy trading yang baik, namun semuanya akan menjadi tidak berguna apabila anda tidak bisa mengendalikan emosi anda sendiri.
Fear and greedy adalah hal yang umumnya terjadi, sering kali trader muda  berani  mengambil resiko dengan menahan floating terlalu lama dan menunda untuk mengambil profit yang mereka dapatkan. Pada kenyataannya yang mereka dapatkan hanyalah kerugian.
3 Terlalu sering memasuki pasar
Berpikir dengan sering memasuki pasar maka akan semakin banyak pula keuntungan yang didapat, tapi fakta menunjukan mereka yang sering memasuki hanya akan selalu tergoda untuk melakukan transaksi bahkan yang tidak menguntungkan sekalipun.
Jesse Livermore pernah mengatakan:
“Don’t try to play the market all the time. It can’t be done, too tough on the emotions.“
Ketika anda terlalu sering memasuki pasar maka emosi andapun akan selalu terpancing untuk menghasilkan keuntungan lebih, meskipun sebenarnya anda tahu bahwa pasar bergerak dalam kondisi yang tidak stabil ( dimana analisa dan strategy yang digunakan tidak berjalan searah dengan yang apa anda harapkan). Namun pada akhirnya anda tetap tergoda. Fakta dilapangan menunjukan banyak trader pemula yang tidak menyadarinya.
4 Terlalu sibuk mencari pembenaran
Tidak ada ada satupun strategy trading yang bersifat sempurna. Tapi kenapa masih saja kebanyakan trader sibuk mencari cari strategy trading yang profitable dari trader lainnya?
Selain hanya membuang waktu yang anda miliki hal tersebut juga dinilai tidak akan efektif mengingat setiap trader mempunyai variable yang berbeda dari segi modal hingga kemapuan penanganan resiko. Semakin banyak banyak anda mencari trading plan yang sempurna maka akan semakin bingung anda untuk mengaplikasikannya.
“Remember keep it simple stupid!”
Yang perlu anda lakukan adalah tetap memahaminya / menggunakan strategy trading yang anda miliki secara sederhana. Semakin sederhana strategy trading yang anda miliki maka akan semakin mudah anda memahaminya.
Kebanyakan yang terjadi adalah bahwa trader pemula terlalu mempersulit pemahan mereka dengan mencari berbagai strategy trading terbaik.
5 Tidak belajar dari kesalahan
Memahami semua informasi terkait adalah sebuah keharusan dalam berinvestasi. Seorang trader tentunya tidak bisa berharap bahwa market akan segera melakukan rebounce setelah mengalami penurunan drastis tanpa mengetahui sebabnya, dan tetap menahan floating berkepanjangan.
Para trader pemula sering terperangkap dalam posisi ini dimana, mereka selalu beranggapan bagaimanapun pasar akan selalu kembali pada posisi semula tanpa mencari informasi terkait yang akan menyebabkannya hal itu terjadi.
Bagaimanapun jua, apapun kesalahan yang terjadi pada pola trading anda saat ini, diharapkan anda tidak melakukan hal yang sama kedepannya dan belajar mengetahui apa saja yang mungkin akan menjadi penghalang anda untuk meraih profit penuh. Kebanyakan trader pemula selalu melakukan kesalahan yang sama dan mengharapkan hasil yang berbeda.
Point Of view
kesalahan trading
Tidak ada satupun trader yang tidak pernah mengalami kegagalan (loss). Pada mulanya mereka yang selalu bertrading pasti akan mengalami loss. Tapi hal tersebut bisa menjadi sebuah pembelajaran berharga jika kita menyadarinya dengan tidak melakukan kesalahan yang sama.
Ingat bertrading tidak hanya sekedar mengenai penguasaan teknikal semata, tetapi juga pemahaman akan pengembangan potensi dan pengendalian diri dengan baik. Dimana anda bisa belajar dari kesalahan yang anda perbuat sebelumnya.
Dengan mengetahui 5 kesalahan trading penyebab trader pemula sering mengalami loss, sedikit banyaknya kita membuka wawasan kita untuk tidak melakukan hal yang sama dan mencoba untuk menjadi lebih baik lagi kedepannya.
Lalu bagaimana dengan anda? Sudahkah anda memperaktekannya?

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More