Kesalahan adalah hal yang
kerap kali diperbuat oleh setiap orang, tidak peduli seberapa baik
mereka mencoba melakukan sesuatu. Namun percayakah anda bahwa kesalahan
yang diperbuat adalah bukti bahwa kita sedang dalam proses untuk menuju
kesuksesan? apalagi kalau kita bersedia mengambil pembelajaran dari
setiap kesalahan yang kita lakukan.
Dalam bertransaksi, ada banyak kesalahan
trading yang menyebabkan para trader pemula sering mengalami loss, hal
tersebut bisa terjadi karena faktor kelalaian, karena belum terlalu
memahami apa yang mereka lakukan dengan baik ataupun karena faktor
kelalaian, dan mungkin bisa jadi karena mereka masih tergolong baru
alias belum berpengalaman dalam bidang yang mereka geluti.
Jika di ibaratkan sebuah piramida yang
semakin keatasnya semakin mengecil, dalam dunia trading mereka yang
bertahan dan berada dipuncak bisnis ini, adalah sebagaian kecil dari
mereka yang berusaha untuk terus memahami dan mau belajar dari kesalahan
sehingga dapat mencicipi kesuksesannya.
Pada
artikel kali ini kita akan melihat 5 kesalahan trading yang menyebabkan
para trader pemula sering mengalami loss dan akhirnya merasa jera dan
kapok mencobanya lagi.
1 Berspekulasi (trading = judi)
Pada awalnya ada banyak sekali
trader yang terlalu berani mengambil resiko lebih daripada seharusnya.
Mungkin karena terlalu mendalami prinsip “high risk high return”, namun
malangnya hal tersebut tidak didasarkan kepada hasil analisa dan
perhitungan, melainkan insting dan feeling semata.
Mengingat trading adalah sebuah bisnis ,
anda tentunya tidak bisa berharap pada keberuntungan. Sekali lagi
trading tidaklah sama dengan judi. Jika anda hanya bertaruh dengan
menggantungkan nasib anda pada keberuntungan, percayalah bisnis ini
hanya akan menelan seluruh modal yang anda miliki.
Berspekulasi adalah hal pertama yang
sering timbul di pemikiran trader pemula dengan harapan bisa
menghasilkan uang banyak dalam waktu yang singkat. Dan untuk itu pula
mereka sering kali kehilangan seluruh modal yang mereka miliki.
2 Emosi (Fear and greedy)
Menghadapai kondisi pasar yang
selalu berubah dengan dinamis bukanlah tantangan yang ringan. Dalam hal
ini seorang trader dituntut untuk mampu mengontrol emosinya.
Mengingat trading adalah 90% permainan
yang mengandalkan emosi, rasanya bukanlah hal yang berlebihan jika kita
mengasumsikan ada banyak trader pemula yang selalu kehilangan uangnya
hanya karena tidak bisa mengontrol emosinya.
Sebelum bertrading, bisa jadi anda telah
mempelajari berbagai macam metode dan strategy trading yang baik, namun
semuanya akan menjadi tidak berguna apabila anda tidak bisa
mengendalikan emosi anda sendiri.
Fear and greedy adalah hal yang umumnya
terjadi, sering kali trader muda berani mengambil resiko dengan
menahan floating terlalu lama dan menunda untuk mengambil profit yang
mereka dapatkan. Pada kenyataannya yang mereka dapatkan hanyalah
kerugian.
3 Terlalu sering memasuki pasar
Berpikir dengan sering
memasuki pasar maka akan semakin banyak pula keuntungan yang didapat,
tapi fakta menunjukan mereka yang sering memasuki hanya akan selalu
tergoda untuk melakukan transaksi bahkan yang tidak menguntungkan
sekalipun.
Jesse Livermore pernah mengatakan:
“Don’t try to play the market all the time. It can’t be done, too tough on the emotions.“
Ketika anda terlalu sering memasuki
pasar maka emosi andapun akan selalu terpancing untuk menghasilkan
keuntungan lebih, meskipun sebenarnya anda tahu bahwa pasar bergerak
dalam kondisi yang tidak stabil ( dimana analisa dan strategy yang
digunakan tidak berjalan searah dengan yang apa anda harapkan). Namun
pada akhirnya anda tetap tergoda. Fakta dilapangan menunjukan banyak
trader pemula yang tidak menyadarinya.
4 Terlalu sibuk mencari pembenaran
Tidak ada ada satupun strategy
trading yang bersifat sempurna. Tapi kenapa masih saja kebanyakan
trader sibuk mencari cari strategy trading yang profitable dari trader
lainnya?
Selain hanya membuang waktu yang anda
miliki hal tersebut juga dinilai tidak akan efektif mengingat setiap
trader mempunyai variable yang berbeda dari segi modal hingga kemapuan
penanganan resiko. Semakin banyak banyak anda mencari trading plan yang
sempurna maka akan semakin bingung anda untuk mengaplikasikannya.
“Remember keep it simple stupid!”
Yang perlu anda lakukan adalah tetap
memahaminya / menggunakan strategy trading yang anda miliki secara
sederhana. Semakin sederhana strategy trading yang anda miliki maka akan
semakin mudah anda memahaminya.
Kebanyakan yang terjadi adalah bahwa
trader pemula terlalu mempersulit pemahan mereka dengan mencari berbagai
strategy trading terbaik.
5 Tidak belajar dari kesalahan
Memahami semua informasi
terkait adalah sebuah keharusan dalam berinvestasi. Seorang trader
tentunya tidak bisa berharap bahwa market akan segera melakukan rebounce
setelah mengalami penurunan drastis tanpa mengetahui sebabnya, dan
tetap menahan floating berkepanjangan.
Para trader pemula sering terperangkap
dalam posisi ini dimana, mereka selalu beranggapan bagaimanapun pasar
akan selalu kembali pada posisi semula tanpa mencari informasi terkait
yang akan menyebabkannya hal itu terjadi.
Bagaimanapun jua, apapun kesalahan yang
terjadi pada pola trading anda saat ini, diharapkan anda tidak melakukan
hal yang sama kedepannya dan belajar mengetahui apa saja yang mungkin
akan menjadi penghalang anda untuk meraih profit penuh. Kebanyakan
trader pemula selalu melakukan kesalahan yang sama dan mengharapkan
hasil yang berbeda.
Point Of view
Tidak ada satupun trader yang
tidak pernah mengalami kegagalan (loss). Pada mulanya mereka yang selalu
bertrading pasti akan mengalami loss. Tapi hal tersebut bisa menjadi
sebuah pembelajaran berharga jika kita menyadarinya dengan tidak
melakukan kesalahan yang sama.
Ingat bertrading tidak hanya sekedar
mengenai penguasaan teknikal semata, tetapi juga pemahaman akan
pengembangan potensi dan pengendalian diri dengan baik. Dimana anda bisa
belajar dari kesalahan yang anda perbuat sebelumnya.
Dengan mengetahui 5 kesalahan trading
penyebab trader pemula sering mengalami loss, sedikit banyaknya kita
membuka wawasan kita untuk tidak melakukan hal yang sama dan mencoba
untuk menjadi lebih baik lagi kedepannya.
Lalu bagaimana dengan anda? Sudahkah anda memperaktekannya?